Selasa, 22 November 2011

Ngefly cara Sufi (metode pernafasan & tanpa NARKOBA)

TRANS-PERSONAL Di Cekoslowakia di tahun 50-an sedang dilakukan penelitian pengobatan orang sakit jiwa dengan menggunakan zat-zat psiko-aktif di antaranya adalah asam lisergik dietilamid alisas LSD. Salah seorang dokter muda pada waktu itu bersedia menjadi kelinci percobaan untuk memakan LSD dengan dosis sangat kecil. Dokter itu adalah Stanislav Grof yang kemudian bersama-sama Abraham Maslow pendiri mazhab psikologi Humanistik mendirikan Asosiasi Psikologi Transpersonal Amerika. 

Dokter Grof ketika mengikuti eksperimen mengkonsumsi zat psikoaktif LSD di Praha pada waktu komunis sedang berkuasa sebagai rezim totaliter di kala itu. Ketika sedang berada dalam pengaruh obat bius itu, dia merasa rohnya keluar tubuhnya terbang melayang keluar bumi menuju ruang angkasa bebas dan menyaksikan berbagai ledakan bintang-bintang yang kemudian dikenal sebagai ledakan supernova. 


Pengalaman itu sangat luar biasa sehingga tak mungkin dilupakannya. Karena tak mungkin diterima oleh paradigma materialisme dialektik yang dominan di universitasnya pada waktu itu, maka dia mengklasifikasikan catatan-catatan mengenai pengalamannya itu sebagai pengalaman transpersonal dan menyimpannya secara pribadi. Begitulah, ketika dia mendapat kesempatan berbicara dalam sebuah seminar di Amerika Serikat dia melaporkan pengalaman transpersonal dirinya yang juga dialami oleh pasiennya. Dokter-dokter di Amerika Serikat pun tertarik dan memberinya kesempatan untuk riset di negeri adikuasa tersebut Sayangnya, ketika dia mulai menjalankan risetnya, LSD justru dilarang di Amerika Serikat dan dikategorikan sebagai narkoba yang mempunyai efek genetik yang membahayakan. Maka, dia pun mencari metoda baru untuk mencapai kesadaran-kesadaran alternatif dan menemukannya dalam bentuk sebuah teknik pernafasan yang disebutnya pernafasan holotropik. Ternyata pernafasan holotropik dapat menghasilkan pengalaman-pengalaman luar-biasa yang biasanya dialami oleh para mistikus, sufi dan yogi. TEKNIK PERNAFASAN DASAR: 

1. NAFAS PERUT Mulailah menarik nafas dan biarkan udara masuk sedalam mungkin ke dalam perut, sehingga perut menjadi menggembung. Perhatikan perut anda. Saat menarik nafas, perut akan menggembung dan saat menghembuskan nafas, perut mengempis. Kebiasaan yang sering tidak kita sadari adalah pada saat menarik nafas, justru perut mengempis. Sebaliknya pada saat menghembuskan nafas, perut menggembung. Pada gilirannya cara bernafas yang salah seperti ini akan membebani banyak sekali organ dalam tubuh, sehingga kita lebih rentan terhadap penyakit. Lakukan teknik ini dengan posisi duduk tegak, bukan berdiri atau tiduran. Anda bisa melakukannya dengan duduk di atas kursi atau duduk bersila di lantai. Lakukan teknik ini beberapa kali sampai Anda terbiasa. 

2. NAFAS DADA Caranya sama dengan Nafas Utama Perut. Hanya perhatian Anda arahkan ke bagian dada. Pada saat menarik nafas, dada mengembang dan saat menghembuskan, dada mengempis. Perhatikan bahwa posisi latihan dan istirahat tetap sama, yaitu duduk tegak, bukan berdiri atau lainnya. Lakukan teknik ini beberapa kali sampai Anda terbiasa. 

3. NAFAS PUNDAK Caranya sama seperti Nafas Perut & Dada. Kali ini arahkan perhatian Anda ke pundak. Saat menarik nafas, bawalah udara sampai ke bagian pundak atau dada atas; sehingga pundak akan naik. Saat menghembuskan nafas, pundak turun kembali ke posisi biasa. Posisi latihan ini juga sama dengan latihan nafas perut dan dada. Anda boleh duduk di kursi atau duduk bersila di lantai. Yang penting Anda melakukannya dengan duduk tegak, bukan dengan berdiri. Lakukan teknik ini beberapa kali sampai Anda terbiasa. 

4.TEKNIK PERNAFASAN GABUNGAN: Nafas Perut, Nafas Dada & Nafas Pundak Tariklah nafas sedalam mungkin, perut menggembung, dada mengembang dan pundak naik---tanpa ditahan. Kemudian hembuskan nafas, perut mengempis, dada & pundak kembali ke posisi semula. Lakukan teknik ini terus berulang-ulang sampai anda sudah terbiasa & wajar. 

Ingat, posisi saat latihan adalah sama dengan posisi di ketiga teknik sebelumnya. Anda harus membiasakan teknik bernafas dengan cara pernafasan gabungan ini sehari-hari, menggantikan kebiasaan bernafas yang seenaknya sendiri dan salah caranya. Mungkin pada awalnya Anda merasa agak sulit, tetapi kalau anda sudah terbiasa maka hal itu akan berlangsung secara otomatis dan wajar. Referensi: Bayt al-Hikmah Institute Research & Development Center for Islamic Philosophy, Mysticism, Science & Civilizations - dan berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar